Unit pendingin memang dapat digunakan untuk mempertahankan suhu dan kelembaban yang konstan di lingkungan operasi server, yang sangat penting untuk pusat data atau ruang server. Di lingkungan ini, server, perangkat penyimpanan, dan perangkat keras kritis lainnya perlu beroperasi dalam kisaran suhu dan kelembaban yang stabil untuk memastikan kinerja mereka, memperpanjang umur mereka, dan menghindari dampak overheating atau kelembaban pada peralatan.
Peran unit pendingin Di lingkungan seperti itu tidak hanya mendinginkan, tetapi sering dikombinasikan dengan sistem penanganan udara untuk mempertahankan lingkungan kerja yang ideal dengan mengontrol suhu dan kelembaban secara tepat. Untuk kontrol suhu, unit pendingin mengurangi akumulasi panas di ruang server dengan udara pendingin atau air, memastikan bahwa suhu tetap dalam kisaran yang sesuai, biasanya antara 18 dan 27 ° C. melalui pendinginan ini, unit pendingin secara efektif menghindari panas berlebih, yang dapat menyebabkan degradasi kinerja peralatan, kerusakan perangkat keras, dan bahkan kerusakan fungsi.
Pada saat yang sama, unit pendingin juga dapat memberikan kontrol kelembaban dalam beberapa konfigurasi lanjutan. Kelembaban yang berlebihan dapat menyebabkan sirkuit pendek dan korosi di dalam perangkat, sedangkan kelembaban rendah dapat menyebabkan akumulasi listrik statis, sehingga merusak komponen elektronik. Oleh karena itu, banyak unit pendingin juga dilengkapi dengan fungsi humidifikasi atau dehumidifikasi, yang dapat menyesuaikan kelembaban sesuai dengan kebutuhan lingkungan, biasanya dikendalikan antara 45% dan 55%.
Untuk memastikan operasi sistem yang stabil, pusat data modern sering menggunakan unit pendingin presisi yang dapat memantau dan menyesuaikan tingkat suhu dan kelembaban di lingkungan secara real time. Beberapa sistem yang efisien juga menggunakan teknologi pemulihan panas untuk mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan efisiensi sistem. Desain unit pendingin biasanya mencakup fungsi redundansi dan cadangan untuk memastikan bahwa suhu dan kontrol kelembaban masih dapat dipertahankan jika terjadi kegagalan peralatan, menghindari dampak fluktuasi suhu atau masalah kelembaban pada operasi normal server.